Budidaya selada menjadi salah satu peluang bisnis yang cukup menggiurkan hingga sekarang ini. Permintaan pasar yang semakin tinggi ternyata tidak diimbangi dengan jumlah produksinya. Ada beberapa alasan kenapa banyak orang yang belum berminat untuk membudidayakan selada. Padahal peluangnya cukup bagus dan cara budidayanya pun terbilang mudah.
Bagi kamu para pemula yang ingin belajar membudidayakan selada, kamu perlu memilih metode apa yang ingin digunakan. Salah satunya yang paling mudah adalah dengan membudidayakan selada menggunakan sistem hidroponik. Mengenai cara menanam selada air hidroponik yang mudah selengkapnya bisa kalian simak di bawah ini.
Cara Menanam Selada Air Hidroponik
Ada beberapa tahapan yang bisa dilakukan untuk mulai membudidayakan selada menggunakan sistem hidroponik. Tahapannya harus dilakukan secara berurutan agar hasil yang didapat sesuai yang diharapkan.
Adapun cara menanam selada air hidroponik yang mudah untuk pemula selengkapnya sebagai berikut:
1. Penyiapan Benih Selada
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan benih selada yang ingin ditanam. Benih selada ini sendiri bisa kamu beli toko pertanian, baik secara online maupun offline. Pastikan kamu memilih bibit selada unggul agar hasil panennya maksimal.
Benih selada yang sudah disiapkan kamu rendam terlebih dahulu dengan air biasa. Biarkan selama kurang lebih 12-24 jam hingga benih pecah atau yang dikenal dengan sebutan sprout.
2. Penyemaian Benih Selada
Selanjutnya kamu siapkan rockwool lalu iris membentuk kotak-kotak dengan ukuran 2,5cm x 2,5cm dengan ketebalan 2,5cm. Selanjutnya kamu buat lubang di masing-masing tengah kotak rockwool tadi menggunakan tusuk gigi atau pinset. Lalu masukkan benih selada pada masing-masing lubang, yakni 1 lubang 1 benih selada.
Taruh rockwool yang sudah ditanami benih selada pada baki, lalu basahi dengan air biasa untuk menjaga kelembapannya. Selanjutnya taruh rockwool yang berisi benih tersebut di area yang mendapatkan asupan sinar matahari yang cukup. Kontrol rockwool agar tetap lembap, yakni tidak terlalu kering dan tidak terlalu basah juga. Setelah 10 hari penyemaian biasanya selada akan mulai tumbuh dan siap untuk dipindahkan.
3. Memindahkan Bibit Selada ke Media Hidroponik
Dalam hal ini kamu bisa memilih sistem hidroponik yang ingin digunakan untuk budidaya selada. Terdapat 2 sistem budidaya hidroponik yang umum digunakan oleh para pembudidaya, yakni sistem NFT (Nutrient Film technique) dan sistem Wick Sederhana.
Jika ingin menggunakan sistem NFT, maka kamu perlu melakukan instalasi media hidroponiknya terlebih dahulu. Biaya besar mungkin akan dikeluarkan jika memilih sistem ini, sementara untuk sistem wick sederhana biayanya lebih murah. Yang paling penting di sini adalah kualitas air yang digunakan pada setiap sistem hidroponik yang digunakan.
Pada air di sistem hidroponik ini harus diberikan nutrisi terlebih dahulu untuk memastikan tanaman selada bisa tumbuh sehat dan besar hingga siap panen. Selain itu, pH air harus sering dikontrol agar tidak terlalu tinggi ataupun rendah.
Setelah dilakukan instalasi, selanjutnya kamu pindahkan bibit selada ke dalam netpot. Sebelumnya kamu potong-potong dulu rockwool sesuai dengan irisan yang ada sebelumnya. Satu netpot kamu isi dengan 1 bibit selada.
4. Perawatan Tanaman Selada
Baik untuk sistem NFT ataupun sistem Wick, kamu harus sering mengontrol airnya. Selain itu, pengendalian hama perlu dilakukan untuk memastikan selada hidup sehat. Beberapa hal yang perlu dilakukan pengecekan pada tanaman selada hidroponik yakni ppm air nutrisi, pH air, kebersihan pada bak nutrisi, dan juga pertumbuhan akar selada.
Itulah tadi cara menanam selada air hidroponik untuk pemula yang mudah bisa kalian terapkan sendiri. Semoga informasi di atas bermanfaat.